“Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka TANPA BATAS.” (QS. Az-Zumar: 10)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, suatu ketika
Rasulullah melintas di dekat seorang wanita yang sedang menangis di atas
sebuah makam. Beliau bersabda, “bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah”. Namun, tiba-tiba wanita itu menyergah, “menjauhlah kau dariku! Karena kau tidak pernah mengalami dan merasakan musibah seperti yang menimpaku ini.” Setelah
rasul pergi, seseorang memberi tahu wanita itu bahwa yang berbicara
dengannya adalah Rasulullah. Wanita itu lalu mendatangi Rasulullah dan
berkata, “sekarang aku baru mengenalmu”. Rasul menukas, “sesungguhnya kesabaran adalah pada hantaman pertama”. (HR. Bukhari Muslim)
Suatu sikap yang pada awalnya TERASA BENAR DAN SESUAI namun jika direnungkan lebih jauh lebih banyak menimbulkan penyesalan.
Pertanda orang sabar, adalah
ketenangan. Ketenangan yang timbul dari suatu keyakinan, bahwa segalanya
adalah bagian dari ketetapanNya, yang diyakini penuh kebaikan dan sarat
pembelajaran kebijaksanaan. Sungguh benar perkataanmu baginda rasul,
kesabaran adalah pada hantaman pertama. Dan aku berjanji, tak akan lagi
ku mudah jatuh pada hantaman pertama itu.
“Hidup yang dituntun dengan kesabaran akan menjadikan kehidupan
selalu berjalan di atas nurani yang dipenuhi berkah dan akan berakhir
dengan surga yang kekal. Kesabaran akan terasa pahit di awalnya layaknya
sebuah obat, tetapi hasil yang didapat kemudian adalah rasa manis yang
takkan ada habisnya”.
“Rasa berat terjadi saat suatu hal yang membuat diri terasa berat itu datang menghantam, karena semua bentuk perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain, apalagi hal yang menyakitkan, selalu menyebabkan perubahan psikis di dalam jiwa manusia. Selanjutnya, hal yang datang itu pasti akan terasa lebih ringan, bahkan terlupakan karena situasi dan kondisi yang datang setelahnya.”
“Rasa berat terjadi saat suatu hal yang membuat diri terasa berat itu datang menghantam, karena semua bentuk perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain, apalagi hal yang menyakitkan, selalu menyebabkan perubahan psikis di dalam jiwa manusia. Selanjutnya, hal yang datang itu pasti akan terasa lebih ringan, bahkan terlupakan karena situasi dan kondisi yang datang setelahnya.”
“Setiap kondisi dan situasi buruk mempunyai
daya hantam yang berbeda, ketika seseorang berhasil melewati hantaman
terkuat dari sebuah situasi buruk dia pasti akan berhasil mengubah
musibah menjadi rahmat, sakit menjadi nikmat dan kegelisahan menjadi
ketenangan. Bahkan orang yang sudah mencapai tingkat ini, segala bentuk
penderitaan akan berubah dengan sendirinya menjadi ketenangan. Tentu
saja, keterampilan batin seperti ini hanya dapat dicapai setelah orang
tersebut piawai melewati hantaman pertama dari segala hal buruk yang
menimpanya dengan kegemilangan”.
(Fethullah Gullen dalam penjelasan tentang kesabaran rasul Muhammad SAW)
Jika SABAR adalah GOLOK PEMBUNUH NAGA maka SYUKUR adalah PEDANG LANGITNYA.
Dan jika kamu berhasil memiliki keduanya, bersiaplah memiliki jurus tersakti di jagat raya.
No comments:
Post a Comment