Nasihat Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah Menjelang Ramadhan
Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum
muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang
penuh barakah tahun 1434 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa
Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati
dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di
atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang
diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada.
Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan
yang agung.
Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan
(pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang
berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh
keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya),
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah
dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika telah masuk bulan Ramadhan,
pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup,
dan para syaitan akan dibelenggu. (HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ
يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ
فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ.
Puasa itu adalah perisai, jika salah
seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan
kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang
mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku
sedang berpuasa. (HR. Al Bukhari 1904)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ،
الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ
وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ
أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ
عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ
أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua
amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan
sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang
akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan
syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di
sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904 dan Muslim 1151)
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira
kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:
أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب
الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي
من حرم فيه رحمة الله
Telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah,
menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan
kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah
kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah
orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Kabir).
Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Barangsiapa yang tidak meninggalkan
ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka
Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan
minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya).
Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak.
Maka aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin
untuk istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan
berlomba-lomba dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah
memperbanyak qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan
tadabbur (upaya mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya),
memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta
memohon kepada Allah Al Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan
do’a-do’a kebaikan yang lainnya.
Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku untuk
memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk
mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya,
disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah
subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar
ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang
baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan,
dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka
mengamalkan firman-Nya subhanahu:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31)
Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ
الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istioqamah
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula
berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah, mereka kekal di
dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14)
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq bagi semuanya kepada
perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan mudah-mudahan Allah melindungi
semuanya dari kesesatan (yang disebabkan) fitnah dan gangguan-gangguan
setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.
Cahaya Menuju Surga
wedhakencana.blogspot.com
Sumber: http://kebunhidayah.wordpress.com
بِسْــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Tujuan Manusia Hidup Adalah Kembali Ke Jalan Allah SWT. Maka kerjakanlah sholat,ibadah,zikir,sedekah,amal,zakat,puasa dan kebaikan menurut firman2 Allah yg terkandung di dalam kitab suci Al,Quran, hadits2, riwayat2 tuntunan nabi-nabi dan rasullulloh. Laksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan hati sabar,tawakal dan istiqomah. Terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang terkait dgn artikel/gambar ini "Jazakallahu khairan" Oleh: Wedha Kencana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kemerdekaan Menurut Islam
Salah satu hak setiap bangsa, golongan, masyarakat atau pribadi yaitu hak mendapatkan kemerdekaan lahir batin. Lalu, ba...
-
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memeli...
-
Tujuan suatu pernikahan adalah untuk menciptakan kecenderungan (ketenangan), kasih sayang, dan cinta. Sebab seorang istri akan menjadi peny...
No comments:
Post a Comment