Bacalah seluruh artikel:
1. Memperkuat Aqidah dan Keimanan
2. Mengenali Musuh Perusak Iman
3. Syirik,Bid'ah dan Perusak Aqidah lainnya.
Ada beberapa tempat yang disukai Bid'ah para syaitan dimana mereka banyak
berada disana. Dengan memahami hal ini semoga kita bisa menghindarinya
dan tidak menjadikan rumah kita sebagai salah satu tempat yang digemari
syaithan.
Syaithan mungkin tidak selalu hadir dalam bentuk menakutkan (seperti
misalnya hantu, red), mereka bisa juga hadir sebagai penggoda yang
mengotori hati manusia, kemudian menjauhkan manusia dari agamanya.
Berikut ini beberapa diantaranya dikutip dari tulisan Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam.
1. Tempat buang air besar dan kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam radiyallohu ‘anhu, dan selainnya yang
diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406),
Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi
wasallam, bersabda :
“ Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat
ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari
kalian hendak masuk kamar mandi (WC),
ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.
2. Lembah-lembah.
Sesungguhnya jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak
ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/33) : “Lembah-lembah
adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak
ditemukan di lembah-lembah daripada di dataran tinggi.“
3. Tempat sampah dan kotoran.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/41) : “(Para Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan.“
4. Pekuburan.
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri radiyallohu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
“ Permukaan bumi itu semuanya masjid (bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492), Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang
disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika berbicara tentang
tempat-tempat jin : “Pada pekuburan itu terdapat sarana menuju
kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para
syaitan Lihat ucapan beliau sebelumnya. Para syaitan menuntut orang yang
hendak menjadi tukang sihir untuk selalu tinggal di pekuburan. Dan
disanalah para syaitan turun mendatanginya dan tukang sihir itu bolak
balik ke tempat ini. Para syaitan menuntutnya untuk memakan sebagian
orang-orang mati.
5. Tempat yang telah rusak dan kosong.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari
Tsauban radiyallohu ‘anhu berkata : Rasulullah Shallallohu ‘alaihi
wasallam, berkata kepadaku :
“Janganlah kamu tinggal di tempat yang
jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman
itu seperti tinggal di kuburan.“
Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur
adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada
seorang pun yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
sebagaimana yang disebutkan dalam “Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika
berbicara tentang jin : “Oleh karena itu, (para syaitan) banyak
ditemukan di tempat yang telah rusak dan kosong.“
6. Lautan
Dalam hadits Jabir radiyallohu ‘anhu berkata : Bersabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam :
“Sesungguhnya Iblis meletakkan
singgasananya di atas lautan dalam riwayat lain di atar airdan kemudian
dia pun mengutus pasukannya. (HR. Muslim: 2813).
Dan juga datang dari hadits Abu Musa radiyallahu ‘anhu yang
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa lautan yang dimaksud adalah samudera
“Al Haadi” karena di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.
7. Celah-celah di bukit.
Telah datang hadits Ibnu Sarjis radiyallohu ‘anhu dia berkata: bersabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam :
“Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang…”
Mereka berkata kepada Qatadah: “Apa yang menyebabkan dibencinya
kencing di lubang?”, dia berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat
tinggalnya jin“. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud
(29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari
satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin
Sarjis radiyallohu ‘anhu,. Lihat ktab “Jami’ At Tahshiil.”
Hadits ini dishahihkan oleh Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam “Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).
8. Tempat-tempat kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan
Para setan ditemukan di setiap tempat yang di dalamnya manusia
melakukan kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan (misalnya candi-candi,
makam keramat, pohon atau lokasi yang dikeramatkan, rumah yang
penghuninya membebaskan minuman keras atau rokok atau zina, rumah yang
dipenuhi patung dan gambar-gambar makhluk hidup, rumah pelacuran, bar
atau restoran yang menyajikan minuman keras, dll, red). Tidaklah
dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada selain Allah Subhaanahu
wat’ala, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup besar di dalamnya dan
terhadap para pelakunya.
9.Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalla, bersabda :
“Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar.”
(HR. Al Bukhari: 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu Thalhah dan
Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma dan datang pula dari para sahabat yang
lain).
Jika malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang masuk
adalah syaitan karena malaikat adalah tentara-tentara Allah Subhaanahu
wata’ala yang diutus untuk menjaga kaum mukminin dan menolak
kemudharatan dari mereka. Termasuk kebodohan adalah jika seorang muslim
mengusir malaikat dari rumahnya yang menyebabkan masuknya jin dan setan
ke dalamnya. Maka makmurkanlah rumah itu dengan dzikir kepada Allah
Subhaanhu wata’ala, ibadah, dan membaca Al Qur’an. Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah
kalian sebagai pekuburan karena sesungguhnya setan itu lari dari rumah
yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah.” (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya).
10.Pasar-pasar atau Pusat Perbelanjaan
Telah datang dari Salman radiyallohu ‘anhu, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451) dan selainnya berkata :
“Janganlah engkau menjadi orang pertama
yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling
terakhir yang keluar darinya pasar karena pasar itu adalah tempat
peperangan para syaitan dan disanalah ditancapkan benderanya.”
Ucapan ini memiliki hukum marfu (disandarkan kepada Rasululla
Shallallohu ‘alaihi wasallam, pen). Yang dimaksud dengan tempat
peperangan para syaitan dan mereka menjadikan pasar sebagai tempat
perang tersebut karena dia mengalahkan mayoritas penghuninya disebabkan
karena mereka lalai dari dzikrullah dan gemar melakukan kemaksiatan.
Dan ucapannya “dan disanalah ditancapkan benderanya”, merupakan
isyarat ditemukannya para syaitan untuk mengadu domba sesama manusia.
Oleh karena itu, pasar (pasar tradisional, pusat perbelanjaan, mall,
supermarket, dll, red) merupakan tempat yang dibenci oleh Allah
Subhaanahu wata’ala (dalam arti tidak dilarang mengunjungi pasar apabila
ada keperluan, dan tidak baik menjadikan pasar atau mall sebagai tempat
berkumpul tanpa keperluan mendesak, red). Rasulullah Shallallohu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (671) dan selainnya dari
hadits Abu Hurairah radiyallohu ‘anhu. Demikianlah para setan berkumpul
di tempat-tempat yang di dalamnya gemar dilakukan perbuatan maksiat dan
kemungkaran.
11.Jin dan para setan berkeliaran di jalan-jalan dan lorong-lorong.
Dalam hadits Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir
radiyallohu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“ Jika telah datang malam, maka cegahlah
anak-anak kalian untuk keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran
dan melakukan penculikan. Matikan lentera di saat tidur karena
sesungguhnya binatang fasik (tikus, pen) itu kadang menarik sumbu lampu
sehingga membakar penghuni rumah tersebut“.
12. Tempat peristirahatan unta.
Dalam hadits Abdullah bin Mughaffal radiyallohu ‘anhu berkata, bersabda ..Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam:
“Shalatlah kalian di tempat
peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat
peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan
dari syaitan.” (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainanya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang
disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika menjelaskan tentang
penyebab dilarangnya shalat di tempat peristirahatan unta. Yang benar
bahwa penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat
peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah karena itu adalah
tempat-tempat para setan.
Sumber :
http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1704 dari
http://www.salafybpp.com/ Penulis: Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin
Abdillah Al-Imam Judul: Tempat-Tempat Yang Banyak Ditemukan Para Syaitan
بِسْــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Tujuan Manusia Hidup Adalah Kembali Ke Jalan Allah SWT. Maka kerjakanlah sholat,ibadah,zikir,sedekah,amal,zakat,puasa dan kebaikan menurut firman2 Allah yg terkandung di dalam kitab suci Al,Quran, hadits2, riwayat2 tuntunan nabi-nabi dan rasullulloh. Laksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan hati sabar,tawakal dan istiqomah. Terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang terkait dgn artikel/gambar ini "Jazakallahu khairan" Oleh: Wedha Kencana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kemerdekaan Menurut Islam
Salah satu hak setiap bangsa, golongan, masyarakat atau pribadi yaitu hak mendapatkan kemerdekaan lahir batin. Lalu, ba...
-
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memeli...
-
Tujuan suatu pernikahan adalah untuk menciptakan kecenderungan (ketenangan), kasih sayang, dan cinta. Sebab seorang istri akan menjadi peny...
No comments:
Post a Comment