Syair berirama dengan syahdunya: “hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”, “Hidup tanpa cinta bagai jiwa tanpa raga” pasti
selalu menemani hari-hari kita, jika cinta itu diartikan hanya kasih
sayang sesama lawan jenis saja. mungkinkah sang taman terlihat indah
jika tak ada setangkai bunga pun bersamanya; bagaimana kondisi jiwa
tanpa raga. Mungkinkah telaga itu indah jika tak ada setetes air pun di
dalamnya.
Terkadang rasa sepi dalam kesendirian itu menyakitkan; sendiri dalam keramaian “trend masa kini” itu menggalaukan.
Seakan hidup gersang, tak seindah yang dirasakan oleh mereka yang telah
mendahului kita dalam menggapai sunnah Rasul-Nya itu. Dalam ikrar suci
yang diridhai.
Tatkala semua kawan telah berlayar dengan bahtera indah itu, ketika
mereka telah mereguk manisnya secangkir madu itu, kita semakin iri saja
dibuatnya. Ya. Semakin iri, pasti kalian merasakannya.
Namun saat ini, banyak di antara kita yang terjebak dalam rasa itu.
Ingin merasakan indahnya bunga-bunga cinta yang tersemat layaknya mereka
yang telah halal dalam ikatan suci. Serta terbuai dalam sensasi yang
sebenarnya bumbu-bumbu maksiat made in iblis yang
terlaknat. Padahal mereka belum siap lahir batin melaju dalam ikrar suci
yang diridhai. Yang akhirnya menjadikan mereka Bermesra dalam label “cinta ilahi” dan “ta’aruf” ala
remaja Islam masa kini. Yang tentunya hanya label belaka, karena
prakteknya sangat jauh dari tuntunan yang ada (bahkan tidak ada). Bahkan
terkadang yang mereka lakukan (maaf) sama sekali tak mencerminkan
akhlak individu yang beragama. Karena “cinta ilahi” (cinta karena Allah) tentu adanya setelah terucapnya ikrar suci bersama (nikah), dan “ta’aruf” dengan perantara orang lain yang dipercaya.
Bekali diri dengan mutiara-mutiara ilmu hikmah, agar bahtera yang kau
bina nanti mampu berlabuh dalam lautan cinta mawaddah wa rahmah. Hiasi
diri dengan mozaik-mozaik cinta pada sang ilahi, agar mahligai yang kau
bina nanti diridhai dan kekal abadi. Hindari cinta nafsu tanpa ikatan
suci itu, agar keberkahan cinta dalam bejana bening suci itu kau reguk
bersama dalam naungan cinta Rahmaan-Rahiim-Nya yang tak terbatas.
Semoga
kita selalu dijaga oleh-Nya, dari cinta nafsu tanpa ikatan suci itu,
serta diberi kekuatan cinta untuk bertahan dalam tandus sahara trend
masa kini yang jauh dari aturan-aturan syariat-Nya.
No comments:
Post a Comment