Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia. Di
dalamnya menyimpan berbagai kejaiban dan misteri yang besar bagi manusia
dan kehidupan.
Sebagai contoh misalnya bagi kaum muslimin yang tengah berpuasa. Kita
paham, bahwa syetan itu sangat dekat dengan manusia. Karena ia
diciptakan memang untuk menggoda manusia sehingga manusia menjadi lupa
diri dari Tuhannya dan tersesat sejauh-jauhnya. Nah, dengan ibadah shaum
(khususnya Ramadhan) ini, setiap muslim yang benar-benar melaksanakan
puasa pada bulan ini, akan merasakan sesuatu yang berbeda. Baik pada
fisiknya maupun ruhiyyahnya (spiritualnya). Secara fisik, dirinya
akan sanggup mempersempit gerak langkah syetan untuk menggodanya.
Ketika ia lapar di siang hari, maka otomatis pintu-pintu masuk syetan menjadi sempit di dalam dirinya. Hal ini persis seperti yang singgung oleh Rasulullah saw dalam haditsnya bahwa syetan itu menggoda manusia seperti aliran darah. Cepat dan halus sekali. Dan itu tidak terjadi kecuali di saat perut manusia penuh dengan makanan yang menjadi celah masuknya syetan.
Ketika ia lapar di siang hari, maka otomatis pintu-pintu masuk syetan menjadi sempit di dalam dirinya. Hal ini persis seperti yang singgung oleh Rasulullah saw dalam haditsnya bahwa syetan itu menggoda manusia seperti aliran darah. Cepat dan halus sekali. Dan itu tidak terjadi kecuali di saat perut manusia penuh dengan makanan yang menjadi celah masuknya syetan.
Dengan godaannya, dalam sekejap seseorang yang tadinya baik bisa berubah
menjadi 'monster jahat' yang siap melakukan dosa dan melanggar ajaran
ilahi. Dengan ibadah shaum inilah, syetan menjadi terjepit dan usahanya
untuk masuk ke dalam diri manusia menjadi susah.
Dengan rasa lapar yang dilakukan secara otomatis syetan menjadi kelagapan dan tidak lagi leluasa untuk menggoda anak Adam dan Hawwa. Puasa telah mencegahnya untuk berbuat dosa dan maksiat. Oleh karena itu, dalam hadits lain Rasulullah saw menyinggung bahwa ketika bulan Ramadhan masuk semua syetan dan para dedengkotnya dibelenggu secara massal. Ini terefleksikan dari keadaan sebagian besar kaum muslim yang sedang berpuasa. Bukan hanya karena alasan secara fisik semata.
Dengan rasa lapar yang dilakukan secara otomatis syetan menjadi kelagapan dan tidak lagi leluasa untuk menggoda anak Adam dan Hawwa. Puasa telah mencegahnya untuk berbuat dosa dan maksiat. Oleh karena itu, dalam hadits lain Rasulullah saw menyinggung bahwa ketika bulan Ramadhan masuk semua syetan dan para dedengkotnya dibelenggu secara massal. Ini terefleksikan dari keadaan sebagian besar kaum muslim yang sedang berpuasa. Bukan hanya karena alasan secara fisik semata.
Tapi juga karena alasan ruhiyyah. Dan ini adalah intinya. Coba perhatikan baik-baik. Ketika rasa lapar tiba di siang hari, keinginan untuk melakukan dosa dan maksiat sangat kecil sekali. Tidak ada orang yang berpuasa ingin melakukannya, meskipun ada peluang untuk melakukan itu. Tapi, di sana ada perasaan muroqobatullah. Merasa diawasi oleh Allah swt. Di sana ada akhirat. Di sana ada surga dan neraka. Puasanya akan menjadi taruhannya. Dan lagi-lagi kehebatan ibadah ini akan membuat seseorang sanggup untuk meninggalkan perbuatan maksiat.
Berikutnya dirinya terdorong secara kuat untuk memperbanyak ibadah. Baik yang sunnah maupun yang wajib. Baik itu ibadah mahdhoh (non rutinitas) maupun ibadah mahdhoh (rutinitas). Dan tentu saja, kalau ini semua dilakukan secara baik akan mengantarkan seseorang menaiki derajat ke yang lebih tinggi lagi di sisi Allah. Saat itu, derajatnya di sisi Allah swt bisa seperti derajat malaikat yang suci. Selalu taat dan zikrullah dalam setiap keadaan. Dan di sinilah rahasianya. Shaum yang dilakukan akan benar-benar menjadi tangga pengantar menuju derajat ketakwaan yang diidam-idamkan setiap mereka yang berpuasa.
Inilah yang Allah tegaskan berungkali di dalam al-Qur'an dan kita hafal dan mengerti bersama-sama:
"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."(Qs al-Baqoroh: 183).
Banyak sekali misteri-misteri kehebatan Ramadhan sebagaimana yang disinggung Rasulullah saw dalam banyak sabdanya. Seperti pada malam seribu bulan (lailatul qodar), i'tikaf, zakat dan lain sebagainya.
Jadi, mari kita optimalkan kesempatan bulan Ramadhan ini dengan
melakukan berbagai amalan-amalan utama. Semoga Allah meridhoi kita semua
dan benar-benar mengabulkan kita menjadi individu-individu yang
muttaqin di sisi-Nya, Amiin Yaa mujibassailin.
Wallahu a'lam bish-showab
No comments:
Post a Comment