Ada
banyak pasien yang sembuh setiap hari karena membaca al-Qur'an. Kita
tidak bisa menolaknya, karena kesembuhan itu benar-benar terjadi. Ini
juga terjadi pada diri saya saat membaca ayat-ayat tertentu untuk
penyakit tertentu, dan penyakit tersebut pun sembuh!
Setelah
melakukan riset, maka salah satu hasil terpenting dari riset yang
berlangsung selama beberapa tahun ini adalah: Dalam setiap ayat
al-Qur'an Allah meletakkan daya penyembuh untuk penyakit tertentu
apabila ayat-ayat ini dibaca dengan bilangan (pengulangan) tertentu.
Pada
dasarnya, ketika kita mengamati alam di sekitar kita, maka kita
menyadari bahwa setiap satuan atom itu bergetar dalam frekuensi
tertentu, apakah atom itu adalah bagian dari metal, air, sel, atau
apapun. Ini adalah fakta ilmiah.
Struktur
dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita
adalah sel. Setiap sel terbuat dari jutaan atom, dan setiap atom
terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang
mengelilinginya. Karena rotasi ini, medan elektromagnetik dihasilkan,
sama seperti medan-medan yang dihasilkan oleh suatu mesin. Gambar: Atom
merupakan struktur dasar pada alam semesta dan juga pada tubuh kita. Ia
bergetar secara konstan, dan itu berarti setiap benda itu bergetar
dengan sistem yang seksama. Sel-sel juga bergetar dengan sistem yang
seksama, dan setiap getaran di sekitar kita memengaruhi sel-sel kita.
Rahasia yang membuat otak ini berpikir adalah sebuah program akurat di
dalam sel-sel otak kita.
Program
ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama.
Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan
ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi
terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan
kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh
oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio,
gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi, suara apa?
Gambar:
Masing-masing sel di tubuh kita bergetar dengan sistem yang seksama,
dan perubahan sekecil apapun pada getaran itu akan mengakibatkan sakit
pada sebagian organ tubuh. Itulah kenapa sel-sel yang rusak itu harus
digetarkan untuk mengembalikan keseimbangan padanya. Kita tahu bahwa
suara itu terbentuk dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara
dengan kecepatan 340 m/detik. Setiap suara memiliki frekuensi sendiri,
dan manusia bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20/detik hingga
20.000/detik.
Gelombang-gelombang
tersebut menyebar di udara lalu ditangkap telinga, lalu ia berubah
menjadi sinyal-sinyal elektrik, dan bergerak melalui syaraf suara menuju
acoustic bark di dalam otak. Sel-sel tersebut menyesuaikan diri dengan
gelombang, lalu gelombang tersebut bergerak ke berbagai bagian otak,
khususnya bagian depan. Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai
seirama dengan sinyal-sinyal tersebut, dan menerjemahkannya ke dalam
bahasa yang dipahami manusia. Lalu, otak menganalisa sinyal-sinyal itu
dan memberikan perintahnya kepada berbagai organ tubuh untuk
menyesuaikan dengan sinyal-sinyal tersebut.
Suara
terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke
sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan
mengubah getarannya sendiri. Itulah mengapa suara itu dianggap sebagai
energi obat yang efektif, tergantung pada sifat suara itu dan
frekuensinya. Kita menemukan energi penyembuh di dalam al-Qur'an karena
ia merupakan Kitab Allah.
Dari
sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh
itu selalu bergetar, lalu suara memengaruhi sel-sel tersebut. Inilah
yang ditemukan para peneliti akhir-akhir ini. Di akhir abad 21 di
Washington University, para ilmuwan menemukan bahwa kerja sel otak bukan
hanya mentransfer informasi. Masing-masing sel adalah komputer kecil
yang bekerja untuk mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan
perintah secara konstan. Ellen Covey, peneliti pada Washington
University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak
tidak bekerja layaknya satu komputer besar, melainkan berisi sekian
banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam
setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat terpengaruhi oleh
getaran di sekitarnya, khususnya suara.
Gambar:
Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa di dalam tiap-tiap sel dalam otak
terdapat komputer supermini di mana Allah menginstal program akurat
yang mengatur sel dan mengontrol kerjanya. Eksperimen juga menunjukkan
bahwa suara dapat memengaruhi sel. Ini adalah gambar sel yang
terpengaruh oleh suara, dan medan elektromagnetik terbentuk di
sekitarnya.
Jadi,
dapat kami katakan bahwa sel-sel tiap organ tubuh itu bergetar dalam
frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif,
yang dapat terpengaruh oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang
menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada
getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya
menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah mengapa ketika tubuh
dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu memengaruhi getaran
sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal. Organ ini akan
merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang
orisinal, atau dengan kata lain, mengembalikan kondisi kesehatannya.
Para ilmuwan menemukan hasil-hasil tersebut belakang ini.
Kronologi Terapi Suara:
Alfred
Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, membuat
eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia,
dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang
paling penting! Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh
tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi
gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem
syaraf!
Selama
eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan
seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan
fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh
suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa
frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.
Pada
tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara
dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk
partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki
suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang
Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan
Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.
Mereka
menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya
sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan
Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi
sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki
efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah
bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah
suara manusia itu sendiri!
Gambar:
suara bergerak dari telinga ke otak dan memengaruhi sel-sel otak.
Akhir-akhir ini para ilmuwan menemukan bahwa suara memiliki daya
penyembuh yang ajaib dan afek mengagumkan terhadap sel-sel otak, dimana
ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Bacaan
al-Qur'an memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat
mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh,
dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya
sistem kekebalan tubuh.
Fabian,
seorang peneliti sekaligus musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh
yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan
bahwa setiap not skala musik dapat memengaruhi medan elektromagnetik
sel. Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan
bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai
dengan frekuensi-frekuensi suara dan tipe suara orang yang membaca.
Kemudian ia membuat eksperimen lain dengan meletakkan darah orang sakit,
memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta pasien untuk membuat
berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not
tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan
menggetarkannya secara seutuhnya dengan merespon suara pemiliknya.
Akhirnya
ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang bisa memengaruhi
sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia
menarik suatu hasil yang penting: suara manusia memiliki pengaruh yang
kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada
instrumen lain.
Peneliti
ini menyatakan, ‘Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang
membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat.' Fabien menemukan
bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu
yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.
Gambar:
Sel kanker hancur hanya dengan frekuensi-frekuensi suara! Itulah
mengapa bacaan al-Qur'an memiliki pengaruh yang besar terhadap kanker
yang paling berbahaya dan penyakit yang sangat akut!
Tetapi,
apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara
dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan
Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia
menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu
sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang
memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila
kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang
didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada
sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar,
sehingga dapat memengaruhi kesehatannya.
Para
peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak
macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada
suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh,
khususnya dalam meningkatkan sistem kekebatan tubuh.
Gambar:
bentuk molekul air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara
itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda
membacakan al-Qur'an pada air, maka karakteristiknya akan berubah dan
air itu akan mentransfer efek-efek al-Qur'an itu kepada setiap sel dalam
tubuh, sehingga mengakibatkannya sembuh. Dalam gambar kita melihat
molekul air yang didinginkan. Medan elektromagnetik di sekitar molekul
ini berubah secara kontinu disebabkan efek suara.
Bagaimana al-Qur'an mengobati?
Sekarang,
mari kita jawab pertanyaan penting: apa yang terjadi pada sel-sel tubuh
dan bagaimana suara itu bisa mengobati? Bagaimana suara ini berpengaruh
pada sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata
lain, bagaimana mekanisme pengobatannya?
Para
dokter selalu mencari jalan untuk menghancurkan beberapa virus. Apabila
kita berbicara tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya
bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberi virus itu
informasi sehingga bisa menyerang sel dan berkembang biak di dalamnya?
Apa yang menggerakkan sel-sel untuk menyerang virus agar
menghancurkannya, sementara ia lemah terhadap virus lain?
Gambar:
Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh vibrasi
suara, khususnya suara bacaan al-Qur'an. Suara al-Qur'an dapat
menghentikan mereka, dan pada waktu yang sama meningkatkan aktivitas
sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terkacaukan di dalamnya
agar siap bertempur melawan virus dan kuman.
Bacaan
al-Qur'an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga,
lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan
elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel.
Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya.
Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah
mengalami dan mengulangi.
Ini
merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini
merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan
Allah kepada kita di dalam al-Qur'an al-Karim, ‘Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.' (ar-Rum: 30)
Gambar:
Gambaran riil sel darah yang dihadapkan pada suara sehingga medan
elektromagnetik di sekitarnya berubah. Suara bacaan al-Qur'an membuat
sel menjadi lebih kuat untuk melawan virus dan kerusakan akibat penyakit
menular.
Ayat-Ayat Obat
Setiap
ayat dalam al-Qur'an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu.
Tetapi yang ditekankan Rasulullah saw adalah beberapa surat dan ayat
tertentu, seperti membaca al-Fatihah 7 kali, membaca ayat Kursi, dua
ayat terakhir surat surat al-Baqarah, dan tiga surat terakhir al-Qur'an.
Anda
juga memilih ayat-ayat yang sesuai untuk mengobati penyakit Anda.
Sebagai contoh, jika anda merasa gelisah, maka fokuskan pada bacaan
surat asy-Syarh. Dan jika Anda sakit kepala, maka bacalah ayat: ‘alau
sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.
Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berpikir.' (al-Hasyr: 21)
Nabi
saw membaca ta'awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada
Allah untuk melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit.
Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas
setiap hari. Semoga Allah menjadikan al-Qur'an sebagai obat bagi kita
dari setiap penyakit, lahir dan batin.
sumber:
http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/energi-penyembuh-dalam-al-qur-an-antara-sain-dan-keyakinan-2.htm
No comments:
Post a Comment